Powered By Blogger

Sabtu, 09 Januari 2010

Bahasa Arab adalah sumber dari segala Bahasa

B A B V
TEORI MONOGENESIS

Mungkinkah hanya ada satu bahasa? Pada permulaan dunia dahulu? Kemungkinan ini tidaklah ditentukan oleh ahli bahasa. Telah kita ketahui bahwa bahasa Sansakerta semula dianggap sebagai induk semua bahasa “Indo-European”. Teori ini ternyata kemudian ditolak karena berkembangnya ilmu dan riset. Para ahli yang berpandangan jauh seperti Sir William Jones, Mr. Bopp dan lain-lain sudah jauh mengetahui bahwa bahasa Aria dan Semit terbukti berasal dari sebuah bahasa prasejarah.
Jelasnya sebagai berikut:
a. “Keluarga bahasa Semit mungkin berasal dari Indo-European, tetapi uraian tentang ini belum pernah dibuktikan.” (Eric Partridge, hal. 7)
b. “Terus menerus selalu timbul pertanyaan, apakah kiranya ada bahasa induk dari bahasa-bahasa yang berbeda jauh seperti bahasa Inggris, bahasa Rusia, bahasa Yunani, bahasa Armenia, dan bahasa Hindustani? Apakah kiranya pernyataan Bible tentang Menara Bible itu sebuah dongeng atau sesungguhnya memang terjadi demikian? Tidak ada alasan untuk menolak kemungkinan ini seperti halnya tidak ada alasan untuk menolak bahwa teori Truman dan Stalin barangkali dahulu berasal dari satu ide yang sama pada ratusan tahun yang lalu.”
( Story of Language oleh Mario Pei, 1952, hal. 357 )
c. “Adakah kemungkinan klasifikasi bahasa sekarang ini akan diperbaharui? Lebih banyak materi yang akan diketemukan sehubungan dengan masalah bahasa. Mungkin suatu hari nanti impian para ahli bahasa akan terwujud dan semua bahasa berhasil dibuktikan mempunyai induk yang sama.”
“Meskipun demikian ternyata para ahli bahasa adalah scientist yang telah dituntun oleh otaknya bukan hanya tukang teori saja. Sebelum mereka mempunyai hipotesa yang tampaknya amat menarik, mereka mengenyahkan dahulu keragu-raguan dengan bukti yang kuat. Sekarang ini sistem penggolongan dan penggabungan rumpun-rumpun bahasa akan bisa diungkap dan disempurnakan sesuai dengan peredaran waktu. Tanpa itu tak ada acuan yang dapat dibuat.”
( ibid, hal. 31 )
d. “Maxmuller mengemukakan suatu praduga kuat yang wajar dalam mendukung bahwa bahasa memiliki satu induk:
i. Jika anda ingin membuktikan bahwa bahasa mempunyai asal mula yang beraneka macam, maka hal tersebut tidak akan mungkin terbukti, artinya tidak mungkin berasal dari satu induk. Ketidak mungkinan itu belum mempunyai alasan yang memadai khususnya adanya kesamaan antara dialek Aria dan Semit.
( Science of Language, vo. I, hal. 369 )
ii. Kerangka grammar bahasa Aria dan Semit sama sekali berbeda. Alasan ini tidak bisa meniadakan bahwa kedua bahasa itu muncul dari arus yang sama. Sedang perbandingan yang bisa dianalisa antara akar-akar kata Semit yang sudah dikembalikan ke bentuk asalnya dan akar-akar kata Aria memberi kesimpulan bahwa unsur-unsur akar kata mereka berasal dari satu induk yang sama.”
(ibid, hal. 316)

Acuan-acuan semacam ini masih banyak jumlahnya. Dan pertanyaan lain mungkin saja masih timbul. Akan tetapi satu hal yang diinginkan ialah bukti-bukti yang nyata yang jelas, kuat dan meyakinkan yang dengan teori satu induk bahasa harus dipergelarkan. Inilah apa yang sedang dikerjakan oleh penulis yang lemah ini. Penulis juga menyadari bahwa kemiripan-kemiripan kata yang kebetulan ada pada beberapa kata tidak bisa dipakai menjadi ukuran yang benar. Teori bahasa berinduk satu haruslah berdasar atas basis ilmiah dan hukum fonetik yang pasti. Apakah penulis berhasil atau tidak membuktikan pernyataannya seperti tertera pada awal buku ini, diserahkan sepenuhnya kepada penilaian pembaca yang sehat dan jujur. Tetapi sebelum langsung membicarakan masalah utama ini perlu kiranya disajikan gambaran-gambaran untuk menangkal anggapan-anggapan dan kecemburuan yang salah serta sia-sia. Hal ini penting dikemukakan sejelas-jelasnya sebelum para pembaca akan mampu menghargai tema tulisan ini bahwa “Bahasa Arab adalah induk segala bahasa dunia.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar